FAKTAIDN – Berikut kami berikan terkait tradisi sungkeman jawa dengan menggunakan bahasa Jawa sesuai kaidah tata bahasa yang benar di hari lebaran Idul Fitri.
Jika kamu adalah orang jawa, maka referensi mengenai ucapan sungkeman Jawa di hari lebaran Idul Fitri akan membantu menggunakan tata bahasa yang benar, apalagi jika berbicara dengan orang tua.
Di Jawa sendiri, memiliki tradisi sungkeman yang dilakukan usia muda kepada yang lebih tua, sehingga saat sungkem perlu ucapan kalimat yang sopan, yaitu dengan bahasa jawa yang sesuai tata bahasa.
Sungkem adalah tindakan untuk memohon maaf kepada orang lain di hari raya Idul Fitri. Tidak hanya dengan kata-kata saja, tetapi di budaya Jawa juga dilihat tutur kata dan tingkah lakunya.
Biasanya, setelah suami istri saling memohon maaf, yang mana istri sungkem kepada suami, lalu keduanya dilanjut sungkem kepada orang tua. Posisi sungkem adalah yang muda lebih rendah dari orang tua.
Simak ucapan sungkem sesuai tata bahasa dan krama tradisi Jawa di bawah ini.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Moonbin ASTRO Ditemukan Tewas
- Kula tiyang enem, nyuwun pangapunten sedaya kalepatan kawula dumateng Bapak/Ibu/Mbah.
(Saya orang yang lebih muda, minta maaf atas semua kesalahan kepda Bapak/Ibu/Mbah)
- Kula ngaturaken sedaya kalepatan kawula ingkang dipun sengaja utawi mboten, ing dinten riyaya punika kawula nyuwun pangapunten ingkang seageng-agengipun.
( Saya memohon maaf atas semua kesalahan saya yang disengaja ataupun tidak, di hari ini saya minta maaf yang sebebsar-besarnya)
- Sowan kula mriki, kula badhe ngaturaken sugeng riyadi lan nyuwun pangapunten dhumateng sedaya kelepatanipun lan klenta klentunipun kula.
(Kedatangan saya disini, saya ingin mengucapkan selamat hari raya dan memohon maaf atas kesalahan dan kehilafan saya)
Baca Juga: Inilah 7 Karunia Ditumpahkan Allah SWT Kepada Umat Islam Selama Bulan Ramadhan Hingga Syawal
- Ngaturaken sembah pangabekti kawula. Sepinten kelepatan kula, lampah kula setindak, paben kula sakecap ingkang mboten angsal idining sarak, kula nyuwun pangapunten mugi linebura ing dinten riyaya punika.
(Menyampaikan sembah bakti saya. Pertama kesalahan saya, tingkah laku saya, yang tidak berkenan, saya minta maaf semoga dilebur di hari raya ini)
- Kula tiyang enem mbok bilih katah klenta klentu anggene kula matur lan tindak ingkang ndadosaken penggalihipun panjenengan ingkang langkung sepuh mboten sekeco, kula ngaturaken pangapunten seagengipun dhateng sedaya kelepatan menika wau.
(Saya orang yang lebih muda, sekiranya banyak kesalahan dalam hal tutur kata dan tingkah laku yang kurang berkenan di hati anda yang lebih tua, saya mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya atas kesalahan tadi)
Artikel Terkait
H-5 Lebaran 2023 Diprediksi Pemudik Mulai Padati Stasiun Serang
Stasiun Merak Direlokasi, Penumpang Kereta Api Hanya Akan Turun di Stasiun Cilegon, Catat Tanggal Berlakunya
KNPI Kecamatan Cihara Bagi-bagi Takjil, Mulai dari Pondok Pesantren Hingga Ke Mushola
Pendaftaran Calon Anggota Bawaslu Banten Periode 2023-2028 Segera Dibuka, Cek Tanggal Pendaftarannya di Sini
Cegah Gratifikasi, Rektor UNRI Larang Mahasiswa Berikan ‘Buah Tangan’ ke Dosen Saat Sidang Skripsi