Mengenal Bahasa Hakka, Bahasa yang Banyak Digunakan Penduduk Tionghoa di Singkawang, Kalimantan Barat

FAKTAIDN - Bahasa Hakka merupakan dialek bahasa Mandarin, yang banyak dituturkan oleh masyarakat di Kalimantan Barat.

Di Kalimantan Barat, bahasa Hakka merupakan bahasa pergaulan yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa yang umumnya tinggal di daerah Singkawang.

Sebanyak 62 persen masyarakat di Singkawang menggunakan tutur bahasa Hakka dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Berikut 20 Kata dalam Berbagai Bahasa Daerah untuk Menyebut 'Layangan Putus'

Sehingga tidak heran beberapa program pemerintah di daerah Singkawang, Kalimantan Barat, mensosialisasikan program dengan menggunakan bahasa Hakka, seperti dalam pemilihan dan Pilkada.

Selain itu gereja-gereja Tionghoa di Singkawang banyak memiliki layanan dalam bahasa Hakka.

Dikutip dari Schaank, Simon H. (1979). The Lu-feng Dialect of Hakka, para perintis pemukiman warga Tionghoa pertama yang tiba di Kalimantan, umumnya berasal dari kawasan Jiaying, Dapu, dan Huizhou (Provinsi Guangdong) yang ditandai dengan berdirinya Republik Lanfang pada akhir abad ke-18. 

Baca Juga: Bahasa Sebagai Citra Media, Berikut Cara Memahami Kaidah yang Benar

Seperti yang tercatat dalam CHINESE DEMOCRACIES by Yuan bingling, xiguan, kemudian berdatangan pula penutur bahasa Hakka yang berbicara dalam dialek Banshanke, Hakka yang mendapat pengaruh Teochew, terutama dari Distrik Fengshun, Lufeng, Puning, Jieyang di Guangdong.

Baca Juga: Fakta-fakta Film Yuni: Menggunakan Bahasa Jaseng Hingga Raih Penghargaan Internasional

Penutur dari daerah-daerah ini dikategorikan sebagai penutur Dialek Lufeng, Salah satu dialek yang banyak tersebar di Wilayah Kalimantan Barat yaitu Dialek Lufeng.***