Urai Kemacetan Mudik Lebaran 2023, Pelabuhan Merak Tak Layani Pemudik Motor, Menhub Siapkan Alternatif Lain

FAKTAIDN – Berbicara mengenai puasa Ramadhan yang kini telah memasuki hari kedua, belum lengkap rasanya jika tidak disandingkan dengan pembahasan mengenai mudik.

Mudik identik dengan budaya masyarakat Indonesia yang diartikan sebagai pulang kampung ke daerah asalnya guna merayakan Idul Fitri.

Oleh karena selalu dikaitkan dengan perayaan Idul Fitri, maka istilah ini juga sering disebut mudik lebaran.

 Baca Juga: Jangan Lakukan 3 Perkara Ini, Jika Pahala Puasa Ramadhan Kamu Tidak Mau Hilang

Meskipun masih terbilang cukup jauh, tidak menyurutkan niat masyarakat yang begitu antusias dengan persiapan mudik lebaran tersebut.

Mudik lebaran 2023 yang masih terbilang lama ini, nyatanya bukan menjadi alasan pula bagi pihak jasa transportasi untuk menunda persiapan kelancaran mudik lebaran. 

Salah satunya yaitu Pelabuhan Merak, Banten yang menjadi fokus Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam menyiapkan transportasi mudik lebaran yang aman dan nyaman.

 Baca Juga: Apakah Sikat Gigi Pakai Odol (Pasta Gigi) Bisa Membatalkan Puasa?

Seperti yang baru-baru ini disampaikan oleh PJR Tol Tangerang – Merak melalui postingan di akun Instagramnya @indukpjrserang terkait layanan mudik di Pelabuhan Merak, tidak melayani pemudik yang mengendarai motor.

Dalam postingan tersebut dijelaskan untuk tujuan mengantisipasi kepadatan saat puncak arus mudik lebaran 2023 di Pelabuhan Merak, yang sebelumnya sering terjadi.

Kendati demikian, para pemudik motor tak perlu khawatir, karena akan dialihkan melalui jalur lain yaitu ke Pelabuhan Ciwandan.

 Baca Juga: Apakah Sikat Gigi di Siang Hari Bisa Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya di Sini

Dilansir dari website Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Menhub Budi Karya Sumadi meninjau langsung Pelabuhan Merak, Banten terkait kesiapan pembangunan buffer zone sebagai area tampung kendaraan di Jalan Tol KM 97 lebih besar lagi. 

Pembangunan buffer zone ini merupakan langkah efektif yang diambil guna mengurangi antrian panjang kendaraan yang berbondong-bondong berlayar ke Pulau Sumatera.