FAKTAIDN - Direktur Riset dan Program Lembaga Riset dan Konsultansi Politik ALGORITMA Fajar Nursahid menyampaikan bahwa proyeksi angka elektoral untuk figur calon presiden dan calon wakil presiden (capres & cawapres) cenderung tidak banyak berubah pascapenetapan partai politik peserta pemilu pada Desember lalu.
Fajar Nursahid menyebutkan, beriringan angka-angka elektoral tersebut masih dibayang-bayangi oleh potensi resistensi elektoral dari calon pemilih baik terhadap figur capres & cawapres maupun kepada partai politik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Fajar Nursahid merujuk pada survei nasional yang baru saja dirilis oleh lembaganya tersebut.
Pada survei nasional yang dilakukan ALGORITMA Research and Consulting ini tiga nama masih konsisten menempati posisi elektoral tertinggi yaitu secara berurutan untuk capres adalah Ganjar Pranowo (25,1%), Anies Baswedan (18,7%) serta Prabowo Subianto (16,6 %). Ketiga nama tersebut memimpin bursa elektoral.
“Jarak dengan nama-nama di urutan bawahnya cukup besar. Yang terdekat adalah Ridwan Kamil di angka elektoral 7,2% poin serta Sandiaga Salahudin Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan angka sama 2,3% poin. Namun ada tingkat volatilitas kemungkinan berubah pilihan yang cukup signifikan terkonfirmasi pada nama-nama yang memuncaki elektabilitas, sehingga dinamika persaingan masih akan sangat terbuka,” terang Fajar.
Sementara untuk cawapres ada empat nama yang memiliki peluang elektoral yang besar yaitu Ridwan Kamil (11,8%), Sandiaga Uno (7,4%), Erick Thohir (6%), serta Agus Harimurti Yudhoyono (5,6%%).
Baca Juga: Loker PT Aisin Indonesia Penempatan Cikarang, Kirim Lamaran Sebelum 3 Februari 2023
Survei juga memuat simulasi nama-nama bakal calon Presiden yang dibuat berhadapan secara “head to head” --baik secara nama tunggal maupun berpasang-pasangan.
Berdasarkan simulasi tiga nama tunggal, jika pemilu menyisakan tiga nama (Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan), elektabilitas Ganjar Pranowo adalah 33%; unggul atas Anies Baswedan (26,8%) dan Prabowo Subianto (24,1%). kendati demikian, masih terdapat sekitar 15% masyarakat yang belum terbuka dengan pilihannya.
Dari skenario simulasi berpasangan tiga atau dua pasang calon, nampak determinasi Ganjar Pranowo relatif kuat berpeluang memenangi pasangan kandidat lain. Namun demikian, terdapat temuan menarik dimana elektabilitas Ganjar justru akan turun ketika dipasangkan dengan Puan Maharani.
Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa LPDP 2023 Resmi Dibuka Hari Ini, Berikut jadwal Tahapannya
Tidak hanya jika berpasangan dengan Ganjar, tokoh-tokoh yang lain juga akan mengalami “defisit” elektoral jika dipasangkan dengan sosok politisi dari PDI-P ini. Hal ini berkaitan dengan tingginya resistensi Puan Maharani dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya.
Ini penting bagi PDI-P dalam menentukan calon presiden yang akan didukungnya secara tepat dalam kompetisi elektroal Capres/Cawapres di Pemilu 2024 yang akan datang.
Artikel Terkait
Ini Alasan DPW PPP Banten Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Mileabanap Siap Menangkan Anies Baswedan di Pilpres 2024
Jelang Pilpres 2024, Anies Baswedan & Ganjar Pranowo Kerap Berkeliling Daerah, Kamil : Agenda Terselubung !
Seluruh Anggota DPRD Fraksi Gerindra Diminta Melakukan Ini untuk Memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Emak-emak dan Bapak-bapak Purnawirawan Korps Baret Merah Banten Deklarasi Dukung Prabowo Menang Pilpres 2024