FAKTAIDN - Tak seharusnya seorang pejabat publik menyampaikan pemikiran rasis dan tak berkepribadian sebagai bangsa Indonesia. Pernyataan seorang tokoh bangsa yang juga pernah menjabat presiden, Megawati Soekarnoputri, tak bisa diterima.
Di hadapan kader partainya termasuk Presiden Jokowi, Megawati menyampaikan Papua mesti blending (percampuran) agar sama dengan Indonesia. Pernyataan "kopi susu" tersebut seakan Papua bukan Indonesia bahkan rasis.
"Ibu Megawati tidak paham Pancasila dan kebhinekaan yang menjadi perekat mewujudkan cita-cita bersama. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat istiadat serta budaya," ujar Arkilaus Baho, juru Bicara Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Khusus Urusan Papua dan Papua Barat dalam keterangan tertulis, Jumat, (24/6/2022).
Baca Juga: Wow! Sebanyak 44,5 Persen Pengunjung Formula E Ingin Menjadi Gerakan Kota yang Berkelanjutan
Ia menambahkan pernyataan Bos Partai berkuasa tersebut semakin menegaskan elite politik Indonesia tak punya konsep utuh dalam melihat persoalan Papua
"Cara pandang yang cenderung rasis dengan melihat warna kulit harusnya sudah dikubur dalam-dalam," lanjutnya.
Ia melanjutkan cara pandang bahwa Indonesia itu hanya satu warna kulit "uniform" suatu kegagalan fatal yang tak bisa ditolerir.
Baca Juga: Formula E Sukses Digelar! INDEF Beberkan Data 92 Persen Pengunjung Jakarta E-Prix 2022 Puas
"Megawati tak layak jadi seorang pemimpin, apalagi mengurusi lembaga urusan Pancasila, Megawati seharusnya banyak belajar tentang peradaban bangsa ini," bebernya.
Artikel Terkait
Buka Muswil 3, Gubernur: Warga KKSS Beri Kontribusi Pembangunan Papua Barat
Sinopsis Film 'Sepeda Presiden' yang Akan Tayang 23 Desember 2021, Dibintangi Ariel Tatum dan 3 Putra Papua
Paris Fernandes Petinju Pohon Pisang Kalahkan Jekson Karmela Peraih Emas PON XX Papua, Netizen: Ngeri
Rombongan KSAD Dudung Alami Kecelakaan Saat Kunjungan ke Papua, Seorang Perwira Meninggal
KKSS Kembali Gelar Ekpedisi Safari Ramadhan ke Daerah Terpencil di Papua Barat
Proyek Strategis Presiden Jokowi Senilai Rp850 Miliar di Nabire Papua Berpotensi Mangkrak
Pengarahan KSAD Jenderal Dudung: Bintara Otsus Harus Jadi Motivator Pembangunan Papua
Lulus dari Amerika, Dua Putri Papua Ajak Generasi Muda OAP Berwirausaha
Puluhan Pelajar dan Mahasiswa Papua di Banten Dukung DOB
Berikut Klarifikasi Mahasiswa dan Pelajar Papua Banten soal Aksi Dukung DOB